Penguasaan bahasa dan kreativiti wacana sastera: fenomena Membunuh Orang Gila Sapardi Djoko Damono
Abstract
Dengan Membunuh Orang Gila, Sapardi muncul sebagai pengarang cerpen, padahal sebelumnya dia hanya menulis puisi. Pengucapan bahasa antologi ini berbeza dari yang menandai cerpen dalam Pengarang Telah Mati, antologi cerpennya yang lebih dulu. Cerpennya bukan "prosa yang puisi" yang memanfaatkan bentuk puisi. Ia memanfaatkan mekanisme pengucapan bahasa puisinya, pengucapan bahasa tanpa pemborosan dan staccato, yang penuh lompatan tanpa kata yang menandai hubungan antara dua unit pengucapan bahasa. Ini dimungkinkan oleh pengalaman puisi dan penguasaan bahasa Sapar di dan oleh pengalamannya bergerak dalam dunia ilmu sastera dan bahasa. Kerana itu dia juga mampu menggunakan kata dan ungkapan yang selama ini dianggap telah mengklise namun di tangannya berubah menjadi sesuatu yang segar dan menyegarkan.
References
Downloads
Published
Issue
Section
License
Upon acceptance of an article, Authors will be asked to transfer copyright. This transfer will ensure the widest possible dissemination of information. A notification will be sent to the corresponding Author confirming receipt of the manuscript. If excerpts from other copyrighted works are included, the Author(s) must obtain written permission from the copyright owners and credit the source(s) in the article.
