Simile dan Metafora dalam Wacana Puisi sebelum Abad ke-20

Pengarang

  • Umar Junus

Abstrak

Pengucapan bahasa, terutama dalam karya sastera, tidak lepas daripada simile dan metafora. Dia seperti anjing simile tetapi dia anjing metafora. Fenomena ini saya teliti pada wacana puisi sebelum abad ke-20, dengan simile saya kelompokan kepada dua. Pertama, kelompok sederhana, Ia seperti anjing dan kedua, kelompok yang kompleks. Keadaannya tak ubah seperti kata pepatah... Metafora tersendiri kelompok 3. Pada puisi sebelum abad ke-20, yang ada hanya kelompok 1 dan 3, simile yang sederhana, dan metafora. Kelompok 2 tidak ada, sebagai terlihat pada statistik. Dan simile, kelompok 1, lebih kerap daripada metafora kelompok 3. Ini terlihat pada Jadual 4. Kecilnya metafora tidak hanya disebabkan sukarnya menciptakan metafora, juga disebabkan kongkongan baris syair. Faktor ini juga menyebabkan tidak adanya kelompok 2, simile yang kompleks. Fenomena pada puisi ini akan lebih menarik apabila dilihat dalam perbandingan dengan penggunaan simile dan metafora pada wacana prosa sebelum abad ke-20 yang saya bicarakan tersendiri, yang sambil lalu saya sentuh di sini. Antara lain simile menyangkut gadis sering ditemui pada puis sebelum abad ke-20 berbanding prosa sebelum abad ke-20.

Rujukan

Muat turun

Diterbitkan

2002-06-03