Ayat polipredikatif dalam Bahasa Melayu

Pengarang

  • Natalia F. Alieva Institut Ketimuran Moscow, Russia

Abstrak

Model-model ayat polipredikatif mempunyai kemungkinan yang luas untuk menjadikan isi makna sesuatu ayat lebih lengkap dan padat. Makna sesuatu klausa yang utama ditambah dengan pemerian situasi lain seperti aksi, gerakan, keadaan, perasaan dan sebagainya, tanpa diulangi subjeknya dan anggota yang lain. Ini diadakan sama ada dengan susunan multiverbal pada posisi sebutan atau mengaitkannya dengan pelbagai frasa kerja yang bergantung pada anggota klausa iutama. Susunan multiverbal ialah sebutan sejenis, sebutan serial, konstruksi rantai yang membawa makna perseptif, kausatif, dan performatif. Dari sudut linguistik umum, segala masalah analisis ayat poli-predikatif ada hubungannya dengan fenomena konjugasi kata kerja serta oposisi bentuk finit atau tak finit yang merupakan inti predikasi ayat pada peringkat lahir (sintaksis) dan inti proposisi pada peringkat batin (logik). Kategori morfologi berkenaan tidak ada dalam Bahasa Melayu Indonesia, maka kajian ini membahas hal-hal predikasi dan proposisi dalam kaitannya dengan susunan bahasa Melayu.

Rujukan

Muat turun

Diterbitkan

2005-06-06