Petua Masyarakat Maritim dalam Karya Terpilih Arena Wati: Satu Kajian Warisan Budaya Tidak Ketara
(The Folk Wisdom of a Maritime Community in Selected Works by Arena Wati: A Study of an Intangible Cultural Heritage)
DOI:
https://doi.org/10.37052/ml.29(2)no2Abstrak
Arena Wati merupakan sasterawan yang pernah menjadi pelaut sebelum menjadi sasterawan. Banyak pengalamannya sebagai pelaut ditulis dalam karya-karyanya. Banyak warisan budaya masyarakat maritim Makassar yang diketahui oleh Arena Wati belum dikaji termasuklah petua. Maka, esei ini akan membincangkan petua sebagai warisan budaya tidak ketara masyarakat maritim seperti yang diperlihatkan oleh Arena Wati dalam karya yang dikaji. Kajian ini menggunakan kaedah analisis tekstual untuk meneliti petua berkenaan. Antara karya yang digunakan ialah memoir Arena Wati yang bertajuk Memoir Arena Wati: Enda Gulingku (2010) dan enam buah novelnya iaitu Pantai Harapan (1990), Citra (1991), Sudara (1994), Warna Sukma Usia Muda (2005) dan Rindu Aroma Padi Bunting (2012). Kajian ini mendapati terdapat petua maritim yang ditampilkan oleh Arena Wati dapat dikategorikan kepada empat, iaitu pelaut, penumpang kapal, nelayan dan masyarakat pesisir pantai.
Kata kunci: warisan budaya tidak ketara, masyarakat maritim, petua
Ketua Editor,